سْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Tempatnya Saling Nasehat Menasehati Dalam Kebaikan

“Demi masa(Waktu).”, “Sungguh manusia itu benar-benar berada dalam keadaan yang merugi,” “kecuali mereka yang beriman dan selalu mengerjakan amal kebajikan serta saliang nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati agar bersabar”.

Tempatnya Saling Nasehat Menasehati Dalam Kebaikan

“Demi masa(Waktu).”, “Sungguh manusia itu benar-benar berada dalam keadaan yang merugi,” “kecuali mereka yang beriman dan selalu mengerjakan amal kebajikan serta saliang nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati agar bersabar”.

Tempatnya Saling Nasehat Menasehati Dalam Kebaikan

“Demi masa(Waktu).”, “Sungguh manusia itu benar-benar berada dalam keadaan yang merugi,” “kecuali mereka yang beriman dan selalu mengerjakan amal kebajikan serta saliang nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati agar bersabar”.

Tempatnya Saling Nasehat Menasehati Dalam Kebaikan

“Demi masa(Waktu).”, “Sungguh manusia itu benar-benar berada dalam keadaan yang merugi,” “kecuali mereka yang beriman dan selalu mengerjakan amal kebajikan serta saliang nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati agar bersabar”.

Tempatnya Saling Nasehat Menasehati Dalam Kebaikan

“Demi masa(Waktu).”, “Sungguh manusia itu benar-benar berada dalam keadaan yang merugi,” “kecuali mereka yang beriman dan selalu mengerjakan amal kebajikan serta saliang nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati agar bersabar”.

Kamis, 24 November 2022

Pelopor Perubahan Peradaban Bangsa

 

"Pendidikan merupakan pintu peradaban dunia. Pintu tersebut tidak akan terbuka kecuali dengan satu kunci. Yakni, seorang atau sosok guru yang peduli dengan peradaban dunia" begitulah salah satu kata mutiara yang sering kita dengar Ucap Eddy Kurniwan S.Sos.

Bila kita renungkan sejenak mengingat sejarah perjuangan di masa/era penjajahan, terdapat banyak sosok para pahlawan yang luar biasa dedikasinya demi kepentingan bangsa dan negara. Karakter kepahlawanan mereka dibentuk melalui proses pendidikan yang mengintegrasikan aspek pengetahuan dengan semangat memberikan manfaat bagi sesama. Di balik kisah kepahlawanan itu terdapat para guru yang berperan besar di dalamnya. Ibarat lilin yang menyalakan cahayanya di tengah pekatnya kegelapan, mereka datang dengan tujuan mulia ingin mengangkat peradaban bangsa Indonesia bahkan bisa ke peradaban umat manusia. Guru bagai pelita dalam kegelapan.

 "suatu bangsa tidak akan maju sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya." Maka awal kebangkitan suatu bangsa harus dimulai dengan mencetak guru-guru yang suka berkorban. Guru yang dimaksud Mohammad Natsir di sini bukan sekadar pengajar dalam kelas formal. Sejatinya guru merupakan para pemimpin, orangtua, dan juga pendidik. Guru adalah pelopor perubahan peradaban bangsa. Guru adalah teladan, digugu, dan ditiru. Negara Jepang bangkit dari kehancuran setelah kalah dalam perang dunia ke-2 akibat  kota Hirosima dan Nagasaki di Bom Atom oleh sekutu, cepa bangkit disebabkan masih adanya para guru yang cepat bangkit mendidik para anak didiknya.

Guru yang paling menginspirasi itu bukan pada guru yang menyampaikan ilmunya kemudian muridnya menerima dan melaksanakan sesuai dengan penyampaiannya. Tapi guru yang menyampaikan ilmunya kemudian muridnya mengembangkan ilmu tersebut menjadi karya yang nyata. Menggandeng tangan, membuka pikiran, menyentuh hati, dan membentuk masa depan. Seorang guru berpengaruh selamanya, ia tak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir. Jika prasyarat kebaikan dipenuhi oleh seorang guru sebagai materi yang diajarkan, maka ganjaran kebaikan yang tak terputus akan menjadi sumber kebahagiaan saat berjumpa dengan Allah. Karena salah satu yang akan kita bawa setelah mati adalah ilmu yang bermanfaat.

**eka


Kamis, 20 Oktober 2022

MANFAAT MENANAM POHON

Menanam pohon tak bisa lagi dipandang sebelah mata, terlebih kini polusi udara sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat perkotaan yang tentunya bisa membahayakan kesehatan tubuh. Maka itu, perlu adanya langkah pencegahan yang nyata guna mengatasi masalah polusi udara di lingkungan. Salah satunya dengan menanam pohon.

Pohon bukan hanya sekedar tanaman yang indah dipandang, tapi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh hingga lingkungan dalam jangka panjang. Pentingnya peran pohon dalam berbagai aspek keberlangsungan hidup, menjadikan masyarakat harus terus menjaga dan melestarikan pohon. Oleh karena itu, perlunya kesadaran diri sejak dini perihal melestarikan pohon, agar tidak mudah terkena dampak berbagai macam bencana.

Permasalahan pemanasan global diharapkan dapat teratasi. Hal ini dikarenakan sinar atau cahaya matahari akan banyak diserap oleh pohon melalui fotosintesis. Sebagai bentuk rasa kepedulian kita terhadap lingkungan, kita diharapkan dapat memulai dengan menanam pohon di lingkungan rumah, kemudian merawat demi kelestarian lingkungan.

Sudah barang tentu, menanam pohon tidak bisa langsung kita rasakan dalam waktu singkat. Namun di masa depan, usaha ini akan sangat berguna bagi anak-anak dan cucu kita kelak, agar mereka bisa tumbuh di lingkungan dengan udara yang bersih dan bebas dari penyakit.

Berikut beberapa  manfaat menanam pohon, diantaranya:

  1. Membuat udara jadi lebih segar dan hemat energi
  2. Mengurangi paparan sinar ultra violet (UV) dan perubahan iklim
  3. Menambah cadangan air tanah dan mencegah polusi air
  4. Mencegah banjir dan erosi
  5. Menjaga populasi makhluk hidup dan menjadi ladang pahala bila tanaman dapat bermanfaat untuk orang lain.

Nah bagi rekan-rekan yang mau ikutan, mulailah dari sekarang kita menanam pohon...jangan lupa baca doa terlebih dahulu sebelum nenanamannya agar tanaman bisa hidup subur dan bermanfaat. Aamiin..


Penulis: ek

Jumat, 19 Agustus 2022

PEMIMPIN YANG MEMILIKI ELEKTABILITAS TINGGI DAN MEMILIKI MAGNET YANG KUAT


PEMIMPIN YANG MEMILIKI 

ELEKTABILITAS TINGGI DAN MEMILIKI MAGNET YANG KUAT

Dukungan oleh para figur pemimpin/tokoh di negeri kita Indonesia tercinta ini mulai banyak bermunculan, tokoh yang digadang-gadang sebagai capres (calon presiden) di Pilpres (Pemilihan Presiden) 2024 nanti baik oleh kelompok ataupun organisasi.

Munculnya banyak dukungan kelompok relawan dengan banyak nama telah tersebar luas di banyak daerah sampai dengan mendeklarasikan dukungannya. Kelompok tersebut kemudian membentuk sejumlah poros organisasi untuk menyukseskan para calon presiden dan wakil presiden. 

"Namun banyaknya dukungan dari relawan  tidak memiliki "kendaraan", yakni partai politik. Sebab yang berhak mengajukan pasangan capres-cawapres adalah partai politik, bukan relawan", Ujar pengamat polotik Eddy Kurniawan S.Sos.

''Tapi perlu di ingat , partai politik juga pasti akan berhitung dan terus mengamati dengan radarnya. Mereka pasti akan melakukan kalkulasi-kalkulasi dan pengamatan pasti akan mereka lakukan karena pasti akan menguntungkan si pengusung'' Ujar beliau lagi.

Partai politik tidak akan membiarkan tokoh atau figur yang memiliki elektabilitas tinggi dan magnet yang kuat. Sebab partai politik akan rugi jika tidak mendukung/mengusung tokoh atau figur yang memiliki elektabilitas tinggi dan magnet yang kuat.

Jadi pemilihan para tokoh/pemimpin yang benar-benar memiliki daya tarik magnet yang paling kuat sangat menentukan kemenangan partai pengusung apalagi partai tersebut juga memiliki orang orang yang kuat dan tentunya juga para pendana yang kuat.

Proses pengamatan masih bisa berubah-ubah sampai detik terakhir, harus tenang sampai detik-detik terakhir baru si pengusung akan segera menentukan seorang tokoh dan segera merapatkan barisan dengan lobi-lobi dan bargining politiknya. Kalau proses tersebut dapat dilakukan dengan baik tidak akan menutup kemungkinan kemenangan sudah di depan mata bagi para pengusung.


Penulis : ek


Kamis, 18 Agustus 2022

MUNCULNYA POROS-POROS POLITIK DI PILPRES 2024 MENDATANG

MUNCULNYA POROS-POROS POLITIK DI PILPRES 2024 MENDATANG

Mengingat semakin dekatnya Pilpres 2024, saat ini sudah mulai bermunculan poros - poros partai politik yang sedang dan akan menentukan jagoannya baik sebagai Capres maupun Cawapres. Kemungkinan besar bisa terbentuk 4 poros partai politik di Pilpres dan Wapres di tahun  2024 ini.

Dikarenakan untuk bisa mengusung calon presiden, partai politik ataupun gabungan partai politik harus memiliki paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR 2019. Aturan ini tertuang dalam Pasal 222 UU Pemilu.

Jadi berdasarkan skenario dari peta politik terbaru per 4 Juli 2022, berikut ini kemungkinan koalisi di Pilpres dan Wapres 2024:

KIB (KOALISI INDONESIA BERSATU)

- Golkar 14,78% kursi DPR

- PAN 7,65% kursi DPR

- PPP 3,3% kursi DPR

- Total kursi ketiga partai, yaitu 25,73% kursi DPR

GERINDRA-PKB

- Gerindra 13,75% kursi DPR

- PKB 10,09% kursi DPR

Total kursi kedua partai, yaitu 23,84%

PDIP

22,26% kursi DPR  (Sudah memenuhi syarat walaupun hanya 1 Partai)bisa jadi ada partai lain yang akan bergabung.

Nah dibawah ini merupakan Partai-Partai yang mau tidak mau harus berkoalisi agar bisa menentukan Bakal Calon Capres dan Cawapresnya.

NASDEM, DEMOKRAT, dan PKS (Kemungkinan namanya KOALISI GONDANGDIA)

- NasDem 10,26% kursi DPR

- Demokrat 9,39% kursi DPR

- PKS 8,7% kursi DPR

Total kursi ketiga partai: 28,35%

Empat poros koalisi, berdasarkan peta politik terbaru, ini punya bakal calon presiden dan wakil presiden yang bisa dimajukan di Pilpres 2024.  Kemungkinan besar keempat koalisi ini akan mengambil para jagoan-jagoannya yang sudah muncul di lembaga survei ataupun berdasarkan diskusi internal partai masing-masing.

- Prabowo Subianto

- Ganjar Pranowo 

- Anies Baswedan

- Muhaimin Iskandar (Cak Imin)

- Airlangga Hartarto

- Puan Maharani

- Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa

" Tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi nama-nama baru Balon Capres dan Cawapres yang akan maju di tahun 2024. Strategi yang mungkuni sangatlah menentukan kemenangan masing-masing poros tersebut, oleh karena itu masing-masing poros haruslah mempersiapkan jagoan-jagoannya yang mungkuni dalam artian jagoan-jagoan yang disukai rakyatnya" , Ujar Pengamat Politik Eddy Kurniawan S.Sos.


Sumber Berita: https://news.detik.com/berita/d-6160905/pilpres-2024-berpotensi-munculkan-4-poros-koalisi-inikah-capresnya.

Minggu, 07 Agustus 2022

DEKAN FISIP UNIVERSITAS RIAU Dr. Meyzi Heriyanto PERIODE 2023 - 2027

 


DEKAN FISIP UNIVERSITAS RIAU TERPILIH Dr. Meyzi Heriyanto PERIODE  2023 - 2027

Tak terasa proses pemilihan dekan FISIP Universitas Riau telah selesai Rabu (13/7/2022) lalu. Dr. Meyzi Heriyanto, S. Sos, M.Si, yang merupakan dosen jurusan Ilmu Administrasi FISIP Unri terpilih menjadi Dekan FISIP Unri periode 2023-2027. Beliau dahulunya merupakan angkatan '93 dari Jurusan Administrasi Niaga yang saat ini sudah lama berganti menjadi Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis.

Keputusan ini telah ditetapkan dalam rapat senat yang dilaksanakan di FISIP Unri, pada Rabu (13/7/2022) pagi lampau.

Ketua Panitia Pemilihan Dekan FISIP Unri Drs. Syafrizal, M.Si,  mengatakan Dr. Meyzi Heriyanto, S. Sos, M.Si, telah terpilih sebagai Dekan FISIP UNRI Periode 2023-2027 dikarenakan salah seorang bakal calon dekan lain yakni Dr. Pazli, S. IP, M.Si dari jurusan Hubungan Internasional tidak melengkapi salah satu persyaratan, otomatis hanya ada 1 bakal calon dekan yang tersisa.

"Kami berharap pada saat kepemimpinan Dr. Meyzi Heriyanto, S. Sos, M.Si, FISIP UNRI semakin maju dan dapat menciptakan lulusan yang siap bekerja dengan memiliki ilmu , propesionalisme yang tinggi dan bisa berguna bagi rakyat, bangsa dan negara serta tidak kalah dengan lulusan universitas lainnya"  ujar Eddy Kurniawan S.Sos mewakili para Alumni yang hadir pada acara temu reuni Alumni Jurusan Administrasi Niaga Angkatan 1993 dicafe Raden dan Rechizs MTC Panam.

Dengan demikian ada alumni, rekan dan sahabat kami dari jurusan ANI '93 yang Alhamdulillah wa syukulillah telah mendapat amanah sebagai Dekan Fisip UNRI.

BELA PALESTINA TIDAK ADA KOMPROMI DENGAN ISRAEL

 

BELA PALESTINA TIDAK ADA  KOMPROMI DENGAN ISRAEL

Indonesia termasuk negara pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina setelah dideklarasikannya Negara Palestina di Aljazair, 15 November 1988. Sebagai wujud dukungan lebih lanjut dari Indonesia kepada Palestina, pada tanggal 19 Oktober 1989 di Jakarta telah ditandatangani "Komunike Bersama Pembukaan Hubungan Diplomatik" antara Menlu RI, Ali Alatas, dan Menlu Palestina, Farouq Kaddoumi, yang sekaligus menandai pembukaan Kedutaan Besar Negara Palestina di Jakarta.

Indonesia pernah hadir dalam mimpi 5 pemuda Palestina di Al-Quds. Menjadi sebuah harapan bahwa negeri inilah yang akan membebaskan negeri anbia dari jeratan penjajah Israel.Di awal tahun 1435 Hijriah (2014 Masehi), lima pemuda Palestina yang tinggal di sekitar kota Al-Quds dan tidak saling mengenal - bermimpi. Anehnya, mimpi ke limanya sama bahwa Masjid Al-Aqsha – kiblat pertama umat Islam sekaligus masjid suci ke tiga – akan dibebaskan oleh orang-orang yang sebelumnya tidak mereka kenal.

Wajah-wajah mujahidin itu terlihat asing bagi ke limanya, karena wajah-wajah tersebut bukanlah wajah orang Palestina, bukanlah wajah dari orang-orang Timur Tengah. Akan tetapi, ada satu kesamaan yakni aura wudu yang menandakan bahwa mereka adalah umat Islam.

Dari mimpi tersebut, mereka kemudian tahu bahwa mujahidin itu berasal dari negeri Indonesia, yang merupakan negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Pemerintah Indonesia  tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Negara Israel. 

"Tidak ada kompromi dengan Israel sampai kapan pun. Kita minta Pemerintah Republik Indonesia tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel," kata Salah satu pejabat .

Insya Allah para tentara ghaib juga akan membantu perjuangan rakyat palestina untuk menuju kemerdekaan.

Aamiin....


EK


Jumat, 05 Agustus 2022

KEMERDEKAAN DALAM PERSFEKTIF ISLAM

 

KEMERDEKAAN DALAM PERSFEKTIF ISLAM

Setiap memasuki bulan Agustus, selalu diiringi dengan penyambutan hari kemerdekaan bangsa Indonesia yang bertepatan pada tanggal 17. Semarak menyambutnya telah terlihat dari jauh-jauh hari. Itu dapat terlihat dengan adanya spanduk, bendera, umbul-umbul, dan baliho-baliho yang bertuliskan “Dirgahayu Kemerdekaan”  menghiasi jalanan.

Namun, dalam kesemarakannya, terdepat beberapa pertanyaan yang terbesit dalam benak kita; apakah arti kemerdekaan itu? Bagaimana seharusnya kita menyikapi makna kemerdekaan yang sebenarnya? Bagaimana memahami Islam dan kemerdekaan?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologi merdeka berarti bebas. Kemerdekaan artinya kebebasan. Sedangkan secara terminologi, merdeka dapat diartikan dengan bebas dari segala penjajah dan penjajahan.

Kemerdekaan juga dapat dimaknai sebagai keadaan rohani yang tidak terpaut oleh segala sesuatu yang berkenaan dengan rasa tertindas, yang menindih, sehingga dapat mempengaruhi jiwa, pikiran dan perilaku seseorang. Dilain sisi, kemerdekaan diartikan denngan keadaan hati yang tentram.

Menurut Islam, manusia adalah mahluk yang bebas/merdeka sejak ia dilahirkan. Dalam lain paradigma, manusia adalah mahluk merdeka ketika ia berhadapan dengan sesamanya. Karena manusia diciptkan oleh-Nya, maka manusia akan menjadi hamba ketika ia berhadapan dengan Tuhannya. Dengan begitu dapat dipahami bahwa, manusia tidak bisa dan tidak boleh menjadi budak orang lain. Perbudakan antar manusia sama artinya dengan melanggar hak Tuhan

Kemerdekaan manusia dalam Islam sudah diperoleh semenjak ia dilahrikan dari rahim seorang ibu. Maka dari itu  tidak dibenarkan seseorang memperbudak sesamanya atas dasar kekuasaan apapun. Pendapat inipun diimplementasikan oleh para Nabi utusan Allah melalui perintah-perintahnya kepada manusia untuk membebaskan sistim perbudakan dengan berbagai cara.

Dalam sebuah riwayat yang dikutip dari Al-Jihad Sabiluna disebutkan, ketika Rib’i Bin Amir r.a, salah seorang utusan pasukan Islam dalam perang Qadishiyah ditanya perihal kedatanganya oleh Rustum (panglima pasukan Persia), ia menjawab:

“Allah mengutus kami untuk memerdekakan manusia dari penghambaan manusia dengan manusia menuju penghambaan manusia kepada Rabb manusia, dari sempitnya kehidupan dunia kepada kelapangannya, dari ketidakadilan agama-agama yang ada  kepada keadilan Islam.”

Dari kutipan diatas dapat dipahami bahwa Islam memandang kemerdekaan tidak dari satu sisi saja, melainkan dari beberapa sisi yang mencangkup lahiriyah maupun batiniyah. Sehingga makna kemerdekaan yang sesungguhnya ialah ketika seseorang mampu berada dalam fitrahnya (Islam dan tauhid).

Maka dari itu, setiap individu seoserang muslim kiranya dapat memaknai arti kemerdekaan  sebagai bentuk melepaskan segala sesuatu yang berkenaan dengan kesyirikan. Lalu, perlu dipahami juga adalah kemerdekaan seorang muslim ketika terbebasnya hamba dari segala dinamika kehidupan yang tidak berlandaskan atas aturan yang sudah ditentukan oleh Islam.

Islam juga memandang kemerdekaan dengan tunduk atas kuasa Tuhan dan melepaskan diri dari jeratan nafsu. Seorang hamba dapat menemukan arti kemerdekaan yang sebenarnya, jika ia mampu terbebas dari semua belenggu yang berasal dari godaan setan dan hawa nafsu, dan mengembalikan segala sesuatu kembali kepada aturan Allah

Orang yang terjerat oleh nafsu dipastikan sudah menyimpang dari jalan yang telah diberikan oleh Allah, karena ia sudah menjadi budak nafsu. Maka dari itu, memerdekakan diri sendiri dari belenggu nafsu merupakan kemenangan dan kebebasan terbesar.

Sumber berita :

https://unida.gontor.ac.id/memaknai-kemerdekaan-dalam-bingkai-islam/

Rabu, 03 Agustus 2022

PERADABAN MASA DEPAN ISLAM DI ASIA TENGGARA DAN KERUNTUHAN BARAT


 PERADABAN MASA DEPAN ISLAM DI ASIA TENGGARA DAN KERUNTUHAN BARAT

Jika peradaban masa depan adalah Asia, bagaimana dengan Islam. Banyak yang menaruh harapan bahwa peradaban Islam baru dapat muncul dari Asia Tenggara karena beberapa alasan. 

Pertama, watak Islam Asia Tenggara berbeda dengan Islam di India Selatan dan Timur Tengah. Penyebaran Islam di Asia Tenggara via pacifica (melalui jalan damai) oleh para pedagang dan wali. Dampaknya, Islam di kawasan ini sangat akomodatif terhadap tradisi dan kearifan lokal, yang pada gilirannya juga mudah beradaptasi dengan gagasan-gagasan yang datang ke dalamnya. Pendeknya, Islam Asia Tenggara adalah Islam yang demokratis. 

Kedua, seperti disinggung di muka, Asia Tenggara juga sangat menjanjikan dengan pertumbuhan ekonomi dan politik yang lebih stabil ketimbang di kawasan lain, seperti Timur Tengah. Ini penting karena dengan jumlah penduduk yang besar, GDP Asia Tenggara juga akan meningkat, seperti dalam kasus China. Demikian pula dengan stabilitas politik, Asia Tenggara dapat menjadi tempat damai. Seperti dikemukakan Bassam Tibbi (1995), “kedamaian agama mengandaikan kedamaian domestik.” Dengan kata lain, Islam yang damai sudah semestinya menampilkan Asia Tenggara yang damai.

Pertanyaannya, bagaimana dengan munculnya Islam radikal di kawasan ini? 

Menurut pendapat Iik Mansoorn (2009: 222-262) bahwa kemunculan gerakan-gerakan seperti itu umumnya lahir dari kawasan lain, yang dikenal gerakan transnasional, seperti Wahabisme, Salafisme dan sebagainya. Lebih jauh, gerakan-gerakan semacam itu hanya memperoleh tempat di kalangan kelompok kecil masyarakat. Karena itu, Islam radikal sesungguhnya bukan pola tetap Islam Asia Tenggara, tetapi sebuah anomali yang bersifat sesaat.

Masyarakat Muslim Asia Tenggara pada dasarnya bertemperamen demokratis, dan Islam yang berwatak demokratis dan toleranlah yang akan berhasil di masa mendatang. Harapan serupa dikemukakan Bassam Tibbi (1995), yang melihat Islam di Asia Tenggara dapat menjadi model bagi peradaban Islam dalam transisi menuju abad ke-21. Meskipun begitu, ia mengingatkan bahwa harapan seperti itu sepenuhnya bergantung pada Muslim yang hidup di kawasan ini, apakah akan memanfaatkan peluang tersebut, atau menyia-nyiakannya.

Inilah tanggung jawab kita sebagai Muslim Asia Tenggara. Kita diingatkan oleh al-Quran bahwa bangsa yang unggul memiliki tujuh karakter sebagai berikut (M. Quraish Shihab).

Sebagai berikut:

- Kemantapan persatuannya, seperti diisyaratkan dalam al-Anfal: 46

- Adanya nilai-nilai luhur yang disepakati, seperti disebutkan dalam al-An‘am: 108

- Kerja keras, disiplin dan penghargaan kepada waktu, seperti dalam al-Insyirah: 5-6

- Kepedulian yang tinggi, seperti dalam Ali Imran: 110

- Moderasi dan keterbukaan, seperti dalam al-Baqarah: 143

- Kesediaan berkorban, seperti dalam al-Baqarah: 213

- Ketegaran menghadapi tantangan, seperti dalam al-Nahl: 92

Jika kita mengikuti saran-saran al-Quran ini dan belajar dari pengalaman beberapa negara yang telah dikemukakan di atas, kita dapat membangun peradaban baru yang unggul. Karena itu, melalui konferensi ini diharapkan akan lahir gagasan-gagasan segar yang dapat merumuskan strategi pembangunan peradaban Islam di Asia Tenggara di masa yang akan datang.

Sumber berita:

https://uinsgd.ac.id/giliran-islam-asia-tenggara-peradaban-islam-masa-depan-2/

Rabu, 27 Juli 2022

TADABBUR ALAM MENGUATKAN DAN MEMPERTEBAL KEIMANAN

Tadabbur berasal dari Bahasa Arab yang berarti memikirkan, memperhatikan, dan merenungkan sesuatu secara mendalam. Sehingga dalam pemikiran ini, seseorang dapat mengambil hikmah dari suatu fenomena atau peristiwa yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan manusia. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan hakikat untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Maka manusia seharusnya mampu memahami, merenungi dan memperhatikan bumi sebagai tempat tinggalnya sebagai bentuk tadabbur alam.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tadabbur berarti merenung. Sedangkan alam adalah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, segala sesuatu yang ada dalam satu lingkungan.

Berbeda hal nya dengan berwisata dalam pandangan Islam. Tentu makna dari tadabur alam ini berbeda yaitu untuk mempertebal keimanan dan ketakwaan. Memahami tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah dengan melihat beragam ciptaannya. Cukup kita memperhatikan tiga unsur yang dapat dijangkau oleh akal yaitu Alam Semesta, Manusia  dan Kehidupan. Bukti bahwa segala sesuatu mengharuskan ada sang pencipta dialah Allah SWT.  Sejatinya ketiga unsur tersebut bersifat terbatas, lemah, serba kurang.

Dengan tadabbur alam bersama keluarga  melihat laut yang luas,bergemuruhnya ombak,  beragam jenis-jenis ikan itu bisa meningkatkan keimanan. Oleh karena itu dalam Al-Qur’an terdapat ajakan untuk mengalihkan perhatian manusia terhadap benda-benda yang ada, agar dapat membuktikan adanya Allah SWT. 

Dengan mengamati benda-benda tersebut, bagaimana satu dengan yang lain saling membutuhkan, akan memberikan suatu pemahaman yang meyakinkan dan pasti, akan adanya Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Pengatur.  Adapun firman-firman Allah SWT:

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang yang berakal (TQS. Ali Imran (3): 190).

(Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah diciptakan-Nya langit dan bumi serta berlain-lainnannya bahasa dan warna kulitmu (TQS. Ar-Rum (30): 22)

Inilah makna tadabbur alam yang sebenarnya cukup dengan memperhatikan dan memfokuskan benda-benda sekitar. Seraya mengajaknya turut mengamati dan memfokuskan perhatian terhadap benda-benda tersebut dan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya.

Penulis:

Ek



Senin, 11 Juli 2022

HIKMAH YANG BISA DIPETIK DARI IBADAH QURBAN

 
Ibadah kurban berbeda dengan ibadah aqiqah. Daging hewan kurban dianjurkan pembagiannya dalam bentuk daging segar atau daging mentah. Sedangkan daging hewan aqiqah dianjurkan pembagiannya dalam kondisi masak atau matang siap santap. Hal ini tentu menyimpan maksud pensyariatannya.

Berkurban selama hari raya Idul Adha merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain dalam kaitan hubungan dengan Sang Maha Pencipta, ibadah kurban juga bisa memberikan manfaat bagi antar sesama manusia. Berikut ini adalah sejumlah hikmah yang bisa dipetik dari ibadah kurban tersebut:

  • Bersyukur kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya. Dengan melangsungkan ibadah kurban, maka hal ini bisa menunjukkan bahwa ia telah bersyukur terhadap segala yang telah diberikan oleh-Nya.
  • Menjalankan salah satu syariat Nabi Ibrahim AS kala ia diperintahkan untuk "menyembelih" sang putra. Melalui ibadah kurban, manusia diajarkan untuk tetap patuh dan teguh pada perintah-Nya.
  • Menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. Dengan mau beribadah kurban, orang tersebut bakal membagikan daging kepada yang berhak. Artinya, secara langsung akan terjalin hubungan baik antar sesama manusia.

Hikmah lainnya adalah membelanjakan harta yang dimiliki di jalan Allah, menumbuhkan rasa kasih sayang antara yang mampu dengan tidak mampu, dan merupakan bentuk dari persahabatan. Selain itu, juga bisa meningkatkan gizi masyarakat melalui daging hewan yang dikonsumsi tersebut.
Pembagian daging selama pelaksanaan kurban mempunyai beberapa ketentuan. Di antaranya adalah sepertiganya bisa menjadi milik pihak yang berkurban. Sejumlah hikmah pun bisa didapatkan. Yakni bersyukur kepada Allah SWT dan dapat menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. Melalui firman-Nya, Allah SWT memerintahkan kepada umat Islam untuk melakukan ibadah kurban. Dalam Al-Qur'an surah Al-Kautsar ayat 2, dituliskan bahwa: فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ . Maknanya ialah "Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah),".
 
Sumber:

Ibadah kurban berbeda dengan ibadah aqiqah. Daging hewan kurban dianjurkan pembagiannya dalam bentuk daging segar atau daging mentah. Sedangkan daging hewan aqiqah dianjurkan pembagiannya dalam kondisi masak atau matang siap santap. Hal ini tentu menyimpan maksud pensyariatannya.

Berkurban selama hari raya Idul Adha merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain dalam kaitan hubungan dengan Sang Maha Pencipta, ibadah kurban juga bisa memberikan manfaat bagi antar sesama manusia. Berikut ini adalah sejumlah hikmah yang bisa dipetik dari ibadah kurban tersebut:

- Bersyukur kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya. Dengan melangsungkan ibadah kurban, maka hal ini bisa menunjukkan bahwa ia telah bersyukur terhadap segala yang telah diberikan oleh-Nya.

- Menjalankan salah satu syariat Nabi Ibrahim AS kala ia diperintahkan untuk "menyembelih" sang putra. Melalui ibadah kurban, manusia diajarkan untuk tetap patuh dan teguh pada perintah-Nya.

- Menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. Dengan mau beribadah kurban, orang tersebut bakal membagikan daging kepada yang berhak. Artinya, secara langsung akan terjalin hubungan baik antar sesama manusia.

Hikmah lainnya adalah membelanjakan harta yang dimiliki di jalan Allah, menumbuhkan rasa kasih sayang antara yang mampu dengan tidak mampu, dan merupakan bentuk dari persahabatan. Selain itu, juga bisa meningkatkan gizi masyarakat melalui daging hewan yang dikonsumsi tersebut.

Pembagian daging selama pelaksanaan kurban mempunyai beberapa ketentuan. Di antaranya adalah sepertiganya bisa menjadi milik pihak yang berkurban. Sejumlah hikmah pun bisa didapatkan. Yakni bersyukur kepada Allah SWT dan dapat menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. Melalui firman-Nya, Allah SWT memerintahkan kepada umat Islam untuk melakukan ibadah kurban. Dalam Al-Qur'an surah Al-Kautsar ayat 2, dituliskan bahwa: فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ . Maknanya ialah "Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah),".

 

Sumber:

https://islam.nu.or.id/haji-umrah-dan-kurban/ini-hikmah-di-balik-pembagian-daging-segar-hewan-kurban-VMvxP

https://tirto.id/ghNt

HATI - HARTI TERHADAP PIHAK KE 3 TERHADAP HUBUNGAN ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA

   


Sebagai tetangga, hubungan Indonesia dan Malaysia memang sering naik turun, bahkan sering tegang. Namun, diharapkan Indonesia dan Malaysia tidak terpancing oleh pihak ketiga, yang mengambil keuntungan, atas konflik yang lebih dalam seperti open fire atau perang. Sebab, pihak ketiga secara terus menerus melakukan test case kepada Indonesia dan negara tetangga untuk terlibat konflik lebih jauh.


"Dari zaman SBY sampai sekarang masih ada saja pihak ketiga yang ingin RI-Malaysia dibenturkan. Indikasi ini sudah ada, mereka ingin mencari keuntungan secara ekonomi yang akan diambil. Pihak ketiga ini memang tak muncul dipermukaan, tapi kalau terjadi benturan, mereka pasti tertawa,"  Kata Pengamat Politik Eddy Kurniawan S.Sos


Sepandai-pandainya tupai melompat suatu saat akan jatuh juga'  Nanti akan terkuak sendiri. Nanti akan nampak bahwa ini ada upaya-upaya untuk membenturkan kedua negara. 

Hati-hati Bro pihak ketiga ini merupakan kelompok baik dalam dan luar negeri yang memang memiliki power atau kekuatan yang tidak sembarangan. Targetnya agar terjadi perang saudara dan kehancuran di kedua belah pihak agar menjadi semakin lemah baik pertahanan maupun dari segi ekonomi. Dimedia masa sudah banyak beredar video dari kelompok pemecah ini.


Justru seharusnya kita sebaiknya makin erat kerjasamanya bahkan bisa saja bisa bergabung menjadi kekuatan besar di asia , wah alangkan kuatnya bila bersatu padu dan semakin di pertimbangankan kekuatan pertahanan dan ekonomi di ASIA maupun Dunia.

Sumber:
https://news.detik.com/berita/d-1438251/ada-pihak-ketiga-pancing-indonesia-malaysia-perang

Selasa, 05 Juli 2022

NASIB IBU PERTIWI SAMPAI KINI

Kasus korupsi di Indonesia bukan sebuah peristiwa kejahatan yang baru terjadi saat sekarang ini atau di era Indonesia merdeka hingga sekarang. Korupsi sudah ada di Indonesia sejak zaman VOC ( Vereenigde Oostindische Compagnie/Persatuan Perusahaan Hindia Timur).

Korupsi di era pemerintahan Kolonial Hindia Belanda ini, sifatnya politik untuk menjatuhkan lawannya. Misalnya penguasa ingin menjatuhkan lawannya misalnya menjatuhkan kekuasaan bupati dan ingin digantikan oleh bupati pilihan penguasa, dengan menyodorkan isu korupsi. Namun ada juga yang murni korupsi untuk memperkaya diri sendiri. Kebiasaan pemimpin atau calon pemimpin daerah memberikan gratifikasi juga sudah ada di era masa itu. Termasuk keterlibatan tuan tanah, orang di pemerintahan dan calon penguasa atau penguasa telah terpola dalam lingkarang korupsi di masa lalu. Pola seperti ini kalau di era sekarang bisa digambarkan antara aparat pemerintahan, pihak swasta dan partai politik.

Atas dasar itu dan komitmen Komisi Pemberantasan Korupsi bersama Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mendirikan Pusat Studi Pemberantasan Korupsi di wilayah Warung Buncit, Jakarta Selatan. Gedung tiga lantai itu merupakan gedung hasil sitaan KPK dalam kasus korupsi melibatkan Nazaruddin, mantan politisi Partai Demokrat. Dua lantai dimanfaatkan untuk penyimpanan arsip-arsip kasus korupsi sejak era VOC sampai sekarang.

Nasib dan keaadaan negeri kita ini tergambar dari lagu yang sejak kecil kita nyanyikan sejak SD sampai sekarang. Lagu "Ibu Pertiwi" menggambarkan kondisi alam Indonesia pada masa sekarang ini. Kata "Ibu Pertiwi" dalam lagu tersebut bermakna tanah airku, tanah tumpah darahku, tempat berlindung, hutan, gunung sawah dan lautan, simpanan kekayaan.

Lagu "Ibu Pertiwi" kerap disebut ciptaan Ismail Marzuki. Namun, ada juga yang menyatakan bahwa penciptanya adalah komponis asal Solo, Kamsidi Samsuddin pada 1908, meskipun tudingan plagiat kepada lagu "Ibu Pertiwi" ramai dibicarakan ketika akun Twitter Katolik Garis Lucu menuduh bahwa lagu tersebut merupakan jiplakan dari "What a Friend We Have in Jesus" karya Joseph M. Scriven.

Jadi kalau kita hitung-hitung kemungkinan bangsa Indonesia memiliki rakyat yang masih miskin akan sangat tipis, bila sejak zaman dahulu hingga sekarang para pejabat dan pengusaha dan lainnya berbuat jujur dan tidak melakukan korupsi", Ujar Eddy Kurniawan S.Sos sebagai pengamat politik. 

Bangsa ini Gemah Ripah Loh Jinawi. Secara bahasa, Gemah Ripah berarti negara jembar serta banyak rakyatnya. Dan Loh Jinawi artinya subur makmur.Sementara untuk pengertian keseluruhan, Gemah Ripah Loh Jinawi adalah perjuangan masyarakat sebagai bagian bangsa Indonesia bercita-cita menciptakan ketentraman. Rakyat indonesia ingin perubahan, ingin perbaikan, sudah tidak mau dibohongi lagi, sudah muak dengan korupsi dan ketidakadilan. Rakyat sudah tidak terima lagi haknya diinjak-injak.

Penulis: ek
Sumber berita:
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6000153/menggali-makna-gemah-ripah-loh-jinawi-dalam-logo-kota-cirebon


https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/400591/korupsi-di-indonesia-sudah-ada-sejak-era-voc


https://tirto.id/lirik-lagu-kulihat-ibu-pertiwi-dan-maknanya-gmqx


https://www.cnbcindonesia.com/news/20190407085625-4-65056/prabowo-ibu-pertiwi-tengah-diperkosa-kekayaan-diambil-terus

Jumat, 24 Juni 2022

DEMOKRASI DAN DINASTI POLITIK

Praktik kekuasaan dengan “memberi” posisi anggota keluarga dalam struktur kekuasaan sering disebut dengan dinasti politik.  Dinasti politik adalah realitas yang tak terhindarkan dalam demokrasi . Sistem politik dinasti untuk mengakomodasi hubungan yang lebih pribadi tanpa melihat kemampuan, sehingga merusak sistem demokrasi yang ingin kita bangun. Fenomena politik kekerabatan muncul karena demokrasi tidak sehat. 

" Sistem meritokrasi dianggap sangat cocok dengan iklim politik Indonesia. Selain meningkatkan kualitas, kapasitas dan keterampilan seorang pemimpin, sistim meritrokasi ini juga dapat mengikis adanya sistem dinasti', ujar seorang pengamat politik Eddy Kurniawan S. Sos.

Meritokrasi pertama kali diperkenalkan oleh Young (1959) sebagai konsep merit yang mengutamakan IQ dan effort untuk mencapai suatu posisi. Pemaknaan mengenai meritokrasi itu sendiri mengalami perkembangan. Berdasarkan pemaknaannya, meritokrasi merupakan sebuah sistem sosial yang memengaruhi kemajuan dalam masyarakat berdasarkan kemampuan dan prestasi individu daripada basis keluarga, kekayaan, atau latar belakang sosial (Kim & Choi, 2017).

Meritokrasi sebagai kondisi yang menghadirkan kesempatan yang sama kepada semua individu dalam masyarakat untuk menduduki suatu posisi atau jabatan di publik (Lipsey, 2014; Martin et al, 2014; Au, 2016). Kesempatan yang sama ini dilatari oleh kompetensi yang dimiliki oleh individu sehingga yang nanti menduduki posisi jabatan publik adalah orang-orang yang dianggap terbaik. Penerapan meritokrasi ini tidak terbatas hanya posisi tertentu, tetapi bisa diterapkan dalam konteks seluruh posisi pada suatu pekerjaan atau pelayanan publik.

Frasa politik dinasti dan dinasti politik mengisi ruang publik negeri ini. Dinasti politik dan politik dinasti menggeliat di dalam pembicaraan publik. Pertanyaan kita sebagai masyarakat, apa kehebatan frasa dinasti politik dan politik dinasti? Apakah dinasti politik dan politik dinasti akan mensejahterakan kita sebagai warga?
Dinasti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai keturunan raja-raja yang memerintah, semuanya berasal dari satu keluarga. Pengertian tersebut diperjelas dalam laman wikipedia.org yang menyebutkan bahwa dinasti adalah kelanjutan kekuasaan pemerintahan yang dipegang oleh satu garis keturunan (keluarga yang sama).
Politik dinasti dapat diartikan sebagai sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga.
Dinasti politik lebih indentik dengan kerajaan. Sebab, kekuasaan akan diwariskan secara turun temurun dari ayah kepada anak, agar kekuasaan akan tetap berada di lingkaran keluarga. Apa yang terjadi seandainya negara atau daerah menggunakan politik dinasti?

Politik kekerabatan itu sebagai gejala neopatrimonialistik. Benihnya sudah lama berakar secara tradisional. Yakni berupa sistem patrimonial, yang mengutamakan regenerasi politik berdasarkan ikatan genealogis, ketimbang merit system, dalam menimbang prestasi. Politik dinasti jelas bertentangan dengan budaya demokrasi yang sedang tumbuh di negeri tercinta ini dan akan mengebiri demokrasi kita.
Dengan Politik Dinasti membuat orang yang tidak kompeten memiliki kekuasaan. Tapi hal sebaliknya pun bisa terjadi, dimana orang yang kompeten menjadi tidak dipakai karena alasan bukan keluarga. Di samping itu, cita-cita kenegaraan menjadi tidak terealisasikan karena pemimpin atau pejabat negara tidak mempunyai kapabilitas dalam menjalankan tugas. 
Maka Dari itu Dinasti politik bukanlah sistem yang tepat unrtuk diterapkan di Negara kita Indonesia, sebab negara Indonesia bukanlah negara dengan sistem pemerintahan monarki yang memilih pemimpin berdasarkan garis keturunan.
Akibat Dari Politik Dinasti ini maka banyak pemimpin lokal menjadi politisi yang mempunyai pengaruh. Sehingga semua keluarga termasuk anak dan istri berbondong-bondong untuk dapat terlibat dalam system pemerintahan. 

 Dampak Negatif Apabila Politik Dinasti Diteruskan :

* Menjadikan partai sebagai mesin politik semata yang pada gilirannya menyumbat fungsi ideal partai sehingga tak ada target lain kecuali kekuasaan. Dalam posisi ini, rekruitmen partai lebih didasarkan pada popularitas dan kekayaan caleg untuk meraih kemenangan. Di sini kemudian muncul calon instan dari kalangan selebriti, pengusaha, “darah hijau” atau politik dinasti yang tidak melalui proses kaderisasi.

** Sebagai konsekuensi logis dari gejala pertama, tertutupnya kesempatan masyarakat yang merupakan kader handal dan berkualitas. Sirkulasi kekuasaan hanya berputar di lingkungan elit dan pengusaha semata sehingga sangat potensial terjadinya negosiasi dan penyusunan konspirasi kepentingan dalam menjalankan tugas kenegaraan.

*** Sulitnya mewujudkan cita-cita demokrasi karena tidak terciptanya pemerintahan yang baik dan bersih (clean and good governance). Fungsi kontrol kekuasaan melemah dan tidak berjalan efektif sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan kekuasaan seperti korupsi, kolusi dan nepotisme.


Sumber berita:
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11428
https://beritabangka.com/2020/07/29/politik-dinasti-dan-demokrasi/
https://kumparan.com/dinaarif30/balada-perpolitikan-indonesia-dan-nasib-demokrasi-kita-1u03qKoqq7b/full

Rabu, 22 Juni 2022

BILAKAH MALAYSIA + INDONESIA BERSATU ???

Wacana pengintegrasian Indonesia dan Malaysia akan mungkin saja terwujud. Meskipun banyak para sejarawan dan para anggota komisi DPR di Indonesia  maupun para tokoh kedua negara sebelumnya banyak berpendapat sangat sulit untuk dilakukan.

Seharusnya hal tersebut bisa terwujud , sebab perbedaan latar latar belakang ideologi dan etnis pembentuk kedua negara tidaklah menjadikan suatu masalah besar malah akan sebaliknya akan dijadikan acuan untuk saling membina persatuan dan kesatuan. Klaim Malaysia sebagai penganut Islam juaga tidak cukup mendasar karena  Indonesia juga pastinya lebih banyak penganutnya dibandingkan Malaysia. Apalagi bila dilihat kebelakang bahwa Islam adalah Rahmatanlil'alamin dan para tokoh-tokoh Islam di Nusantara merupakan suatu kesatuan.

Menurut Pengamat Politik Eddy Kurniawan S.Sos, 'Kita dulu belajar dari kecil dengan mengibaratkan sebatang Lidi yang rapuh bila dipatahkan, akan tetapi bila Lidi disatukan menjadi banyak tentunya akan semakin kuat dan susah di patahkan, yang lebih penting lagi kedua negara memiliki potensi alam dan budaya yang sangat dasyat, Oleh sebab itulah para penjajah saling berbagi roti untuk menguasai / menjajah kedua negara itu. Ya tentunya Inggris dan Belanda. Jadi bila kita berpikiran kedepan untuk menjadi bangsa yang lebih hebat sangat baik dan mungkin bisa di wujudkan. Dari sisi rakyat malah sangat senang, silahkan siapa saja yang memang bisa memimpin demi kemajuan dan kemakmuran rakyat semuanya bisa di orbitkan".

Alangkah Indahnya bila bangsa serumpun dapat bergabung kembali.... malah semakin kuat.... negara negara lainnya tentu akan tidak semena mena memandang negara yang bila bergabung akan sangat diperhitungkan, kita sudah di pecah belah dari zaman dahulu agar menjadi semakin kecil dan mudah di jajah dan di adudomba. Kapan lagi kita sama sama sadar akan kepentingan bersama yang sangat bersar buat anak cucu kita.

Penulis: EK


Minggu, 08 Mei 2022

BERSILATURAHIM BERSAMA DEKAN FISIP UNRI TERPILIH , Dr. MEYZI HERIYANTO DI RECHISZ CAFE (MTC PANAM PEKANBARU)

Sahabat atau sobat sobat semuanya, bila kita dengar kata "REUNI" tentu kata ini bukan asing lagi di telinga. Bahkan mungkin, kita sendiri justeru adalah bagian dari acara reuni tersebut. Entah itu reuni sesama bekas teman sekolah, teman kuliah, sesama anggota komunitas dan lain-lain.

Sampai ada yang pernah membuat status di media sosial. "Sekolah atau bergaullah dengan sebanyak mungkin teman. Sebab kalau tidak pernah sekolah dan bergaul, mana bisa Anda ikut acara reuni?"  Wkwkwk betul gak bro ?  ....

Dalam kamus bahasa Indonesia, kata re*u*ni /runi/ n berarti pertemuan kembali (bekas teman sekolah, kawan seperjuangan, dan sebagainya) setelah berpisah cukup lama

Nah jelas kan arti kata "reuni" itu? Tapi perlu hati-hati, kata teman saya yang "pemerhati" acara reuni. Hampir tiap minggu, tiap bulan, dia ikut acara reuni. Katanya, acara reuni itu (katanya dia nih ya) bisa menumbuhkan kembali cinta yang dulu terpendam, akan bersemi lagi cihuiii....TTM = Teman Tapi Mesra...wkwkw,  tapi ingat loh bagi yang sudah berkeluarga sama anak dan istri...di rumah....he he he... bagusnya bagi yang sudah berkeluarga Istri/Suami/Anak juga di bawa serta biar bisa saling mengenal antar anak-anak masing-masing keluarga....bisa semakin kuat loh persatuannya.....

Oleh sebab itu angkatan 93 Jurusan Administrasi Niaga UNRI mengadakan Silaturahmi bersama....di hadiri oleh salah satu Dekan FISIP UNRI terpilih di Universitas Riau (Dr. Meyzi Heriyanto). 

Menurut beliau " Kita akan melakukan hal ini lebih sering lagi, dengan schedule yang tepat dan akurat agar diharapkan para Alumni dapat lebih banyak lagi yang akan datang".


Penulis: EK

Jumat, 06 Mei 2022

SILATURAHMI ALUMMI FISIFOL UNRI ANI 94

 

Bro bro semua kita dapat  moment yang tepat untuk bisa bersilaturahmi, dengan silaturahmi, dengan sesama teman atau persahabatan akan tetap terjaga dengan baik.

Tentunya bagi Anda yang merayakan Lebaran, silaturahmi merupakan satu di antara tradisi yang tak bakal kelewatan.

Silaturahmi sangat erat kaitannya dengan saling bermaaf-maafan dan bertemu dengan orang orang yang sudah kita kenal yang sudah lama tak berjumpa.

Silaturahmi pada saat Lebaran bisa dilakukan dengan berkumpul bersama teman dan sahabat yang baik.

Adapun manfaat silaturahmi saat Lebaran tidak hanya sekadar menjalin hubungan baik antaramanusia, kegiatan ini juga dapat mendatangkan banyak manfaat lainnya bagi umat Muslim.

Berikut ini beberapa manfaat silaturahmi saat Lebaran, yang jarang diketahui umat Muslim.

Oleh karena itu Alumni Fisipol Unri Angkatan 94 melakukan silaturahmi bersama di Cafe Raden, Cafe Rehisz dan Re_Coffee yang lokasinya di MTC Panam KM. 12.5 tepat di belakang Pizza Hut atau di samping pasar Jongkok Panam - Pekanbaru.


Penulis : ek


Senin, 18 April 2022

MAKANAN HALAL MENURUT ISLAM

 

Makanan Halal dari Sumbernya

Produk yang dibuat dari bahan-bahan berikut adalah termasuk makanan halal, kecuali mengandung atau bersentuhan dengan zat haram:

1. Semua tanaman dan produknya

2. Daging, unggas, burung buruan, dan hewan bersertifikat.

3. Semua makhluk air, ikan, krustasea, dan moluska.

4. Telur hanya dari burung yang bisa diterima.

5. Rennet dari anak sapi bersertifikat Halal yang disembelih.

6. Rennet non-hewan (NAR, kultur).

7. Gelatin yang diproduksi dari kulit dan tulang sapi halal bersertifikat.

8. Bahan-bahan hewani bersertifikat halal.

Makanan Halal dari Penyembelihannya

Kondisi yang diperlukan untuk penyembelihan hewan dan burung halal adalah:

1. Rumah pemotongan hewan atau pabrik harus di bawah pengawasan ketat dan konstan dari organisasi keagamaan.

2. Tempat, mesin dan peralatan harus digolongkan menurut Syariah Islam (hukum) sebelum produksi terjadi.

3. Penyembelih haruslah seorang Muslim yang dewasa dan saleh. Memiliki akal sehat yang memahami sepenuhnya dasar-dasar dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan penyembelihan halal dan disetujui oleh otoritas agama.

4. Hanya hewan dan burung hidup yang dapat diterima yang dapat disembelih.

5. Pembantaian harus dilakukan secara manual menggunakan pisau baja.

6. Fasilitas harus tersedia untuk membilas pisau setelah setiap pembunuhan.

7. Penjagal harus memutuskan saluran pernapasan, kerongkongan, dan vena jugularis.

8. Hewan itu harus benar-benar mati sebelum menguliti dilakukan.

Ada beberapa dalil yang membahas tentang makanan halal sebagai pedoman umat Muslim. Berikut beberapa dalil yang membahas tentang makanan dan minuman halal:

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 88, Allah SWT yang artinya:

Artinya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-Maidah: 88)

Selain itu dalam surat Al- Baqarah ayat 168 Allah SWT berifirman, yang artinya:  

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 168).

Dari dua ayat tersebut, makanan halal yang boleh dimakan umat Islam adalah yang memenuhi dua syarat, yaitu halal, yang artinya diperbolehkan untuk dimakan dan tidak dilarang oleh hukum syara’, dan baik/Thayyib yang artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan.

Halal dari Proses Pengolahannya

Makanan halal harus diperoleh dengan cara yang halal pula. Cara atau proses pengolahannya juga harus benar. Hewan, seperti kambing, ayam, sapi, jika disembelih dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum Islam maka dagingnya menjadi haram.

Berikut dalil tentang makanan halal dan haram:

Artinya: “Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. tetapi Barangsiapa dalam Keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Baqarah: 173)

Halal Zatnya

Hal ini berarti makanan halal harus terbuat dari bahan yang halal pula, tidak mengandung unsur-unsur yang diharamkan menurut syariat. Contohnya seperti nasi, susu telur, dan lain-lain.

Halal dari Cara Mendapatkannya

Selain itu, makanan halal harus didapatkan dengan cara yang halal pula. Sesuatu yang halal tetapi cara medapatkannya tidak sesuai dengan hukum agama akan menjadi haram.

Jadi walaupun mengonsumsi makanan dari segi zat adalah halal, tetapi mendapatkannya dengan cara mencuri, menipu, dan lain-lain, maka hal tersebut menjadi haram.

Tidak Diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya

Makanan dan minuman halal merupakan semua makanan dan minuman yang tidak diharamkan oleh Allah dan rasul-nya. Artinya semua makanan dan minuman boleh dikonsumsi dan halal sampai ada dalil yang menyatakannya haram.

Sebagaimana tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 29:

Artinya: “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu”. (QS. Al-Baqarah: 29)

Selain itu, dalam sebuah hadis juga membahas tentang makanan dan minuman halal yang artinya:

"Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal dan apa yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan apa yang didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang dimaafkan.” (HR. Ibnu Majah dan Turmudzi).

Ikan dan Belalang

Makanan dan minuman halal berikutnya adalah ikan dan belalang. Bahkan bangkai belalang pun boleh dimakan walaupun tanpa disembelih,

Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

“Dihalalkan kepada kita dua bangkai, yaitu ikan dan belalang”. (HR. Ibnu Majah)

Makanan yang Tidak Memberi Mudharat

Semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah.

Seperti yang tertuang dalam Surat Al-Baqarah ayat 195 ini, yang artinya:

 “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”. (QS. Al-Baqarah: 195)

 Sumber:

https://hot.liputan6.com/read/4499970/makanan-halal-menurut-islam-pahami-dari-al-quran-dan-hadits

Selasa, 11 Januari 2022

Enam Penyakit yang Buat Umat Islam Tertinggal Menurut "Said Nursi"

 


Enam Penyakit yang Buat Umat Islam Tertinggal Menurut "Said Nursi"

Ulama dan pemikir asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mempersembahkan berbagai hadiah maknawi yang dipersembahkan oleh seluruh makhluk untuk Sang Pencipta, serta puji dan syukur yang dipersembahkan kepada Allah SWT yang telah befirman,

قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ

“Katakanlah, hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.” (QS Az-zumar [39] :53)

Dalam bukunya yang berjudul "Khutbah Syamiyah: Manifesto Kebangkitan Umat Islam" terbitan Risalah Nur Press, Said Nursi kemudian menceritakan khutbahnya di di Masjid Umawi, Suriah. Namun, dia naik ke mimbar bukan untuk memberikan pelajaran kepada umat Islam dan bangsa Arab. Kata dia, hal itu di luar batas kemampuannya.

Pasalnya, di tengah-tengah orang-orang yang mendengar khutbahnya ada sekitar seratus ulama terhormat. Jika dibandingkan dengan mereka, Nursi merasa seperti anak kecil yang pergi ke sekolah di waktu pagi dan kemudian pulang  di waktu sore guna memerlihatkan apa yang telah dipelajari kepada ayahnya agar sang ayah mau mengoreksi dan membenarkan sejumlah kesalahannya.

“Kondisi kami dan kalian bagaikan anak kecil dan orang tua. Kami adalah murid, sementara kalian adalah guru kami dan guru bagi seluruh umat Islam. Aku di sini hanya ingin menyampaikan kepada para guruku sejumlah hal yang telah kupelajari,” kata Nursi.

Nursi mengungkapkan bahwa dirinya telah mempelajari sejumlah pelajaran di sekolah kehidupan sosial manusia. Menurut dia, ada enam penyakit yang membuat umat Islam tertinggal dari orang-orang Eropa.

“Aku mengetahui bahwa di masa sekarang ini dan di tempat ini ada enam penyakit yang membuat kita berhenti di hadapan pintu abad pertengahan; pada saat orang-orang asing (khususnya Eropa) terbang menuju masa depan,” jelas Nursi.

Dia menuturkan, penyakit :

Pertama adalah lahirnya rasa putus asa yang menimpa umat Islam. 

Kedua, pupusnya kejujuran dalam kehidupan sosial dan politik. 

Ketiga adalah mencintai permusuhan.

Keempat adalah tidak mengetahui ikatan nurani yang mengikat orang-orang beriman satu dengan yang lainnya. 

Kelima, tirani yang menyebar seperti penyakit yang menular. 

Keenam, perhatian yang hanya tertuju pada kepentingan pribadi.

Menurut Said Nursi, obat untuk mengatasi keenam penyakit yang mendatangkan bencana tersebut diambil dari apotek Alqur’an yang merupakan fakultas kedokteran bagi kehidupan sosial manusia. “Aku jelaskan dalam pelajaran yang terdiri dari enam kata yang kuketahui bahwa ia merupakan dasar pengobatan,” kata Nursi.

PUTUS ASA

Dalam hidup banyak rasa yang akan kita temukan. Mulai rasa bahagia, terharu, sedih, ketakutan, bahkan hilang semangat diri pasti akan kita rasakan. Sebagai manusia biasa, sudah sewajarnya menghadapi itu semua di sepanjang hidupnya.

Namun, saat merasakan sakit, ketakutan, hingga putus asa, maka segeralah bangkit. Sebab, jika berlarut-larut dalam keputusasaan, saat itu juga kita benar-benar kehilangan semangat hidup.

Sedangkan di muka bumi ini tidak ada kesusahan yang tidak memiliki ujung. Karena Allah SWT menjamin setiap cobaan yang diberikan, tidak pernah di luar batas kemampuan manusia. Jika ingin mengeluh, mengeluhlah sewajarnya, hingga tidak menghalangi pikiran untuk mencari solusinya.

Berikut ini 5 ayat Al-Quran yang hendaknya dibaca ketika merasa patah semangat atau putus asa:

1. QS. Al-Baqarah: 286

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya."

"(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."

Ayat ini menjelaskan bahwa setiap cobaan yang diberikan Allah selalu memiliki jalan keluar. Karena Allah SWT tidak memberikan cobaan melainkan sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Untuk itu, teruslah berusaha mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi.

2. QS. Al-Insyirah: 6

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Artinya: “Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan.”

Menurut Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah, banyak ulama tafsir memahami kata (مع) ma’a dalam ayat di atas yang arti harfiahnya adalah “bersama”. Sementara para ulama memahami dengan arti “sesudah”.

Pakar tafsir az-Zamakhsyari menjelaskan bahwa penggunaan kata “bersama” untuk menggambarkan betapa dekat dan singkatnya waktu antara kehadiran kemudahan dengan kesulitan yang sedang dialami. 

Oleh sebab itu, ayat di atas mengingatkan manusia untuk tetap bersabar menghadapi segala ujian yang diberi Allah SWT. Dalam artian tetap berusaha mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada.

3. QS. Ath-Thalaq: 3

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا

Artinya: “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

Dalam QS. At-Thalaq ayat 3 tersebut menjelaskan tentang manusia yang hendaknya menyadari bahwa ketenangan hati itu mahal harganya. Sering kali kita mengeluhkan segala hal, baik yang sudah kita miliki maupun yang ingin kita miliki hingga hati kita selalu gusar dan tidak pernah tenang. Sedangkan apa yang direncanakan Allah sangat besar daripada apa yang manusia inginkan.

4. QS. At-Taubah: 40

لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ

Artinya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.”

Penggalan dari ayat ini memiliki makna, barang siapa yang yakin dan percaya bahwa Allah SWT selalu bersamanya, maka ia tak perlu takut apalagi harus bersedih. Sebab, ada Allah SWT yang senantiasa menenangkannya. Sehingga, hilanglah rasa takut dalam dirinya. Dan hanya takutlah kepada Allah SWT saja. Tidak ada manusia yang tidak pernah mendapatkan ujian. Hanya saja cara mereka berbeda-beda dalam menghadapinya.

5. QS. Surat Az-Zumar: 53

قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيم

Artinya: "Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Ayat ini menjelaskan tentang sifat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya. Segala dosa yang diperbuat seperti meninggalkan apa yang menjadi perintah-Nya dan mengerjakan larangan-Nya akan diampuni oleh Allah SWT. Dengan catatan, seseorang tersebut benar-benar bertobat dari kesalahan yang telah dilakukan.

Terkadang manusia berputus asa terlebih dahulu sebelum mencoba untuk mengharapkan rida dan ampunan-Nya. Banyak orang yang mengira Allah SWT tidak akan mengampuni dosa yang begitu banyaknya. Bahkan hati seolah sudah tertutup karena kedurhakaan dan perbuatan kelamnya. Tapi Allah SWT, akan mengampuni dan menerima tobat yang tulus hamba-hamba-Nya.

KEJUJURAN

Ayat Al-Qur'an tentang Kejujuran Dalil mengenai wajibnya jujur dalam Islam tertera pada banyak ayat Al-Quran, di antaranya adalah sebagai berikut. 

1. QS. Al-Ahzab Ayat 70 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا Bacaan latinnya: "Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa qụlụ qaulan sadīdā" Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar," (QS. Al-Ahzab [46]: 70) 

2. QS. At-Taubah Ayat 119 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ Bacaan latinnya: "Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa kụnụ ma'aṣ-ṣādiqīn" Artinya: "Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar," (QS. At-Taubah [9]: 119) 

3. QS. Al-Maidah Ayat 8 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ Bacaan latinnya: "Yā ayyuhallażīna āmanụ kụnụ qawwāmīna lillāhi syuhadā`a bil-qisṭi wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin 'alā allā ta'dilụ, i'dilụ, huwa aqrabu lit-taqwā wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'maluun" Artinya: "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (bersaksi atau jujur tentang kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Maidah [5]: 8) 

4. QS. Al-Ankabut Ayat 3 وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ Bacaan latinnya: "Wa laqad fatannallażīna ming qablihim fa laya'lamannallāhullażīna ṣadaqụ walaya'lamannal-kāżibīn" Artinya: "Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta," (QS. Al-Ankabut [29]: 3).

PERMUSUHAN

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

1. QS AL BAQARAH:178

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.

2. QS AL BAQARAH:190

Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

3. QS AL BAQARAH:194

Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

4. QS AL BAQARAH:231

Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang ma´ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma´ruf (pula). Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab dan Al Hikmah (As Sunnah). Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

5. QS AL MAIDAH:2

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi´ar-syi´ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

6. QS AL MAIDAH:87

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

7. QS AL ANAM:119

Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas.

8. QS AL ARAF:55

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

9. QS AT TAWBAH:10

Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

10. QS ASY SYUARA:166

dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas“.

11. QS AL FATH:25

Merekalah orang-orang yang kafir yang menghalangi kamu dari (masuk) Masjidil Haram dan menghalangi hewan korban sampai ke tempat (penyembelihan)nya. Dan kalau tidaklah karena laki-laki yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukmin yang tiada kamu ketahui, bahwa kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan tanpa pengetahuanmu (tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka). Supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka tidak bercampur-baur, tentulah Kami akan mengazab orang-orang yag kafir di antara mereka dengan azab yang pedih.

12. QS AL QALAM:12

yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa,

HATI NURANI

Surah - Almulk

قُلْ هُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ

Terjemahan

Katakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”

Tafsir Ringkas 

Kaum musyrik yang telah diberikan aneka potensi yang semestinya dapat digunakan untuk meraih petunjuk ternyata justru mengabaikannya. Ayat ini memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan seluruh manusia untuk menyadari potensi itu. Katakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu tahap demi tahap dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu agar kamu menggunakannya secara baik sebagai tanda syukur kepada-Nya. Tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.”

TIRANI

Manusia adalah makhluk unik dan istimewa. Berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya, manusia dianugerahi unsur-unsur immaterial yang lengkap, yaitu: ruh, akal, hati, dan nafs (syahwat dan ghadlab) yang terbentuk dalam satu kesatuan yang disebut jiwa (soul). Dari komponen immaterial ini, manusia hakikatnya adalah sebagai makhluk spiritual. Masing-masing unsur tersebut memiliki fungsi yang berbeda. 

Ruh memiliki sifat yang suci, cenderung kepada kesejatian (hakikat) dan lebih dekat dengan Allah. Akal berfungsi untuk berfikir, mengingat, menghitung, dan berlogika. Hati berfungsi untuk meyakini (beriman), mencintai, membenci, empati, dan hal-hal yang berhubungan dengan rasa. Sedangkan nafsu merupakan energi jiwa yang berpotensi pada kesenangan dan kemarahan (nafs al-ammarah). 

Bagi yang mampu mengendalikan “jiwa tirani” (al-nafs al-ammarah) dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah, maka ia akan menjadi pribadi yang utuh. Sebaliknya, jika seseorang dikendalikan oleh jiwa tirani dengan memenuhi kesenangan-kesenangan dasar (pleasure principle), maka ia akan menjadi pribadi yang pincang. Sebagai makhluk spiritual, manusia seharusnya mampu membersihkan hatinya dengan melakukan latihan-latihan kebaikan untuk melawan kecenderungan nafsu rendah yang menyukai dosa dan kemaksiatan.

Di dalam jiwa manusia, sesungguhnya ada unsur energi negatif yang dapat menghancurkan diri, lingkungan, dan peradaban, yaitu “penyakit hati” atau “amradlul qulub” yang menimbulkan sifat sangat buruk. Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayat Al Hidayah menuturkan bahwa ada tiga sifat hati yang sangat berbahaya, dimana sifat hati tersebut selalu muncul dari zaman ke zaman. 

Tiga sifat hati tersebut akan membawa kepada kebinasaan diri dan penyebab dari sifat-sifat tercela lainnya, yaitu: hasad (iri hati), riya (pamer), dan ujub (angkuh, sombong atau berbangga diri).

Dari ketiga penyakit hati tersebut yang memiliki dampak paling dahsyat adalah “hasad” atau dengki. Hasad adalah klaster problem jiwa yang memiliki dampak luar biasa bagi kehidupan diri, lingkungan, masyarakat, bahkan peradaban itu sendiri. Betapa banyak perkelahian, percekcokan, dan peperangan fisik dengan saling membunuh dan meniadakan, diakibatkan oleh munculnya sikap dengki.  

Menurut Asy-Sya’rawi, penyakit jiwa bernama “hasad” benar-benar nyata. Al-Qur’an sendiri dengan jelas menyebut sifat ini. Dalam Alquran disebutkan tentang sikap sebagian ahli kitab terhadap Rasulullah Saw.

اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلٰى مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۚ   

Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? (QS: an-Nisa: 54)

Demikian juga Rasulullah Saw menyebut dengan jelas agar siapapun menghindari penyakit hati ini:

اِياَّ كُم وَالحَسَدَ فَاِنَّ الْحَسَدَ يَاْ كُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَاْ كُلُ النَّارُ الحَطَبَ

Artinya: ”Jauhkanlah dirimu dari hasad karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu-bakar.” (HR. Abu Dawud). 

Hasad adalah kejahatan energi tersembunyi yang dapat membahayakan manusia. Allah menyuruh kita untuk meminta perlindungan Allah darinya: “Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki” (Q.S. Al-Falaq: 5) 

Hasad dapat dianalogikan sebagai suatu benda yang tidak terlihat secara kasat mata. Namun keberadaannya justru memiliki pengaruh dan dampak yang luar biasa serta bahaya yang lebih ganas dibandingkan dengan sesuatu yang dapat terlihat mata. Meski hasad tidak terlihat secara kasat mata, namun efek terhadap jiwa dan tatanan sosial sangat nyata.

Secara psikologi, hasad memiliki dampak, diantaranya:

1. Membentuk jiwa yang tidak mau mensyukuri atas nikmat yang diberikan oleh Allah (kufur nikmat).  

2. Menyiksa diri sendiri karena hatinya tak tenang yang disebabkan munculnya rasa tidak nyaman atas kebahagiaan orang lain. 

3. Munculnya ghibah, fitnah dan sebagainya yang dapat menimbulkan perpecahan dalam keluarga dan ikatan persaudaraan sesama.

4. Munculnya kebencian dan permusuhan yang dapat menimbulkan kerusakan dalam jangka waktu yang tak terbatas.

Imam Ahmad dan at-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari az-Zubair bin al-Awwam ra dari Nabi Saw, beliau bersabda:

دَبَّ إِلَيْكُمْ دَاءُ الْأُمَمِ قَبْلَكُمْ: اَلْحَسَدُ وَالْبَغْضَاءُ ، وَالْبَغْضَاءُ هِيَ الْحَالِقَةُ ، حَالِقَةُ الدِّيْنِ لاَ حَالِقَةُ الشَّعْرِ، وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا، أَفَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِشَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ

Penyakit umat-umat sebelum kalian telah menyerang kalian yaitu dengki dan benci. Benci adalah pemotong; pemotong agama dan bukan pemotong rambut. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan maka kalian saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian. (HR. Tirmizi) 

Sifat hasad (dengki), Al-Ghazali pernah berkisah tentang bahayanya kepada orang lain. Hasad adalah sikap batin yang tidak senang terhadap kebahagiaan orang lain dan berusaha untuk menghilangkannya dari orang tersebut. Menurutnya, hasad adalah cabang dari syukh, yaitu sikap batin yang bakhil untuk berbuat baik. 

Hasad atau dengki adalah menginginkan nikmat yang dimiliki orang lain dan menghendaki nikmat tersebut berpindah kepada dirinya. Hasad berawal dari sikap tidak menerima nikmat yang diberikan Allah kepadanya, karena ia melihat orang lain diberi nikmat yang dianggap lebih besar. Hasad pun bisa timbul bila seseorang menganggap dirinya lebih berhak mendapatkan nikmat dibanding orang lain.

Pada hakikatnya, penyakit ini mengakibatkan si penderita tidak rela atas qadha’ dan qadar Allah, sebagaimana perkataan Ibnul Qayyim ra: “Sesungguhnya hakikat hasad adalah bagian dari sikap menentang Allah karena ia (membuat si penderita) benci kepada nikmat Allah atas hamba-Nya; padahal Allah menginginkan nikmat tersebut untuknya. Hasad juga membuatnya senang dengan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya, padahal Allah benci jika nikmat itu hilang dari saudaranya. Jadi, hasad itu hakikatnya menentang qadha’ dan qadar Allah”. (Al-Fawa’id, hal. 157).

Dampak hasad sungguh luar biasa. Hadis yang diriwayatkan Abu Dawud tersebut menyebutkan bahwa hasad bisa menghancurkan seluruh catatan amal saleh. Hasad pun bisa menimbulkan kebencian, sehingga ia sulit berbuat kebaikan pada orang yang ia dengki. Pada saat yang sama ia pun akan sulit menerima kebaikan yang diberikan orang itu.

Orang yang hasad akan sangat lelah. Sebab ia tidak pernah puas dengan nikmat yang telah Allah karuniakan. Pikiran dan hatinya menjadi tumpul karena selalu memikirkan dan cemburu atas kenikmatan orang lain. Bila hasadnya memuncak akan mendoronya untuk berbuat apapun dengan menghilangkan kenikmatan orang lain, termasuk mencuri, memfitnah, bahkan membunuhnya. Dampak terpaling besar adalah hancurnya tali persaudaraan dan tumbuh suburnya kebencian. 

Dikisahkan, ada seorang raja memerintah di suatu negeri. Pada suatu hari seseorang datang ke istananya dan menasehati Raja, “Balaslah orang yang berbuat baik karena kebaikan yang ia lakukan kepada Baginda. Tetapi jangan hiraukan orang yang berbuat dengki pada Baginda, karena kedengkian itu sudah cukup untuk mencelakakan dirinya.” Maksud orang itu, hendaknya kita membalas kebaikan orang yang berbuat baik pada kita, namun kita jangan membalas orang yang berbuat dengki dengan kedengkian lagi. Cukup kita biarkan saja.

Hadir di istana itu, seorang yang pendengki. Sesaat setelah orang memberi nasehat pergi, ia menghadap raja dan berkata, “Tadi orang itu berbicara padaku, bahwa mulut Baginda bau. Jika Baginda tak percaya, panggillah lagi orang itu esok hari. Jika ia menutup mulutnya, itu pertanda bahwa ia menghindari bau mulut Paduka.” Raja tersinggung dan berjanji akan memanggil si pemberi nasehat esok hari.

Sebelum orang itu dipanggil, si pendengki menghampirinya terlebih dahulu dan mengundangnya untuk makan bersama. Si pendengki memberi orang itu banyak bawang dan makanan yang berbau tajam, sehingga mulut si penasehat menjadi bau. Keesokan harinya ia dipanggil Raja dan kembali memberikan nasehat yang sama. Raja lalu berkata, “Kemarilah engkau mendekat.” Orang yang telah memakan banyak bawang itu lalu mendekati Raja dan menutupi mulutnya sendiri karena khawatir aroma mulutnya akan mengganggu sang Raja.

Melihat orang itu menutupi mulutnya, Raja pun berkesimpulan bahwa orang ini sedang bermaksud untuk menghina dirinya. Sang Raja lalu menulis surat dan memberikannya pada orang itu. “Bawalah surat ini kepada salah seorang menteriku,” ucap Raja, “Niscaya ia akan memberimu hadiah.”

Sebetulnya surat yang ditulis Raja ini bukanlah surat utuk pemberian hadiah. Raja sangat tersinggung, karena itu ia menulis dalam surat itu, “Hai menteriku, jika engkau bertemu dengan orang yang membawa surat ini, penggallah kepalanya. Kemudian bawalah kepala orang ini ke hadapanku.”

Pergilah si pemberi nasehat itu dari istana. Di pintu keluar, ia bertemu dengan si pendengki. “Apa yang dilakukan baginda kepadamu?” Pendengki ingin tahu. “Raja menjanjikanku hadiah dari salah seorang menterinya,” ujar si pemberi nasehat seraya memperlihatkan surat dari Raja. “Kalau begitu biar aku yang membawanya,” kata si pendengki. Akhirnya, orang yang pendengki itulah yang celaka dan mendapat hukuman mati. 

Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa hasad atau dengki memang betul-betul musuh orang-orang beriman, dan salah satu obat yang dapat menetralisirnya adalah memperbanyak syukur atas nikmat yang kita peroleh, sekecil apapun, untuk menjaga keseimbangan hidup. Bukankah Allah telah menjanjikan bahwa semakin banyak kita bersyukur kepada-Nya, justru Allah akan menambah kenikmatan hingga tak terbatas.

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ   

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS: Ibrahim: 7)

بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ

MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI

Ingatlah, kaum muslimin ibarat satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh itu sakit, anggota tubuh yang lain akan ikut merasakannya. Oleh karena itu, derita yang dialami oleh saudara kita, adalah derita kita semua; sebagaimana kebahagiaan yang mereka rasakan, juga merupakan kebahagiaan kita semua. Semangat kebersamaan dan jiwa setia kawan harus selalu dipupuk. Akankah seseorang tega jika dia merasa kenyang, sementara saudaranya kelaparan?!

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِي يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ

“Bukanlah seorang mukmin; seseorang yang merasa kenyang, sementara tetangganya kelaparan.” (Shahih al-Adabul Mufrad, no. 82)

Orang yang tidak memedulikan kondisi orang lain, tak ubahnya seperti binatang. Dia tahu temannya sedang sakit atau bahkan mati, tetapi dia tidak menghiraukannya. Sebab, yang ada di benaknya hanyalah bagaimana perutnya bisa kenyang dan syahwatnya tersalurkan.

Keutamaan Itsar (Mengutamakan Orang Lain)

Al-Itsar (الْإِيثَارُ) adalah mendahulukan orang lain daripada dirinya sendiri. Sifat ini termasuk akhlak mulia yang akan mendatangkan kecintaan Allah subhanahu wa ta’ala dan kecintaan manusia.

Allah subhanahu wa ta’ala memuji orang-orang Anshar karena mereka memiliki sifat-sifat kemuliaan, di antaranya adalah sifat itsar. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَٱلَّذِينَ تَبَوَّءُو ٱلدَّارَ وَٱلۡإِيمَٰنَ مِن قَبۡلِهِمۡ يُحِبُّونَ مَنۡ هَاجَرَ إِلَيۡهِمۡ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمۡ حَاجَةً مِّمَّآ أُوتُواْ وَيُؤۡثِرُونَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ وَلَوۡ كَانَ بِهِمۡ خَصَاصَةٌۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفۡسِهِۦ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ

“Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidaklah menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas diri mereka sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang–orang yang beruntung.” (al-Hasyr: 9)

Orang-orang Anshar termasuk pendahulu umat ini, yang kita diperintah untuk meneladaninya. Sifat-sifat mereka, seperti cintanya mereka terhadap orang-orang yang berhijrah ke negeri mereka, telah diabadikan dalam Al-Qur’an. Hal ini karena mereka mencintai Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya sehingga mereka juga mencintai para kekasih-Nya dan para pembela agama-Nya. Orang-orang Anshar tidak pernah menaruh kedengkian terhadap saudara-saudara mereka, kaum Muhajirin.

Di antara sifat mereka yang istimewa pula adalah mereka lebih mendahulukan orang lain daripada diri mereka sendiri. Inilah bentuk kedermawanan tertinggi.

Membantu Kebutuhan Seorang Muslim

Mengutamakan orang lain dalam hal yang jiwa ini sebenarnya menyukainya, bahkan sangat membutuhkannya, hanya mampu dilakukan oleh orang yang bersih akhlaknya. Kecintaan Allah subhanahu wa ta’ala lebih ia dahulukan melebihi kecintaannya kepada apa yang ia senangi. Inilah orang yang telah terhindar dari kebakhilan. Inilah yang membuatnya meraih predikat sebagai orang yang beruntung.

Apabila seseorang dijauhkan dari sifat bakhil, dia akan bermurah hati untuk menjalankan perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan menjauhi larangan-Nya. Akan mudah pula baginya untuk mendermakan harta dan tenaganya kepada orang lain. (Lihat Tafsir as-Sa’di, pada surah al-Hasyr)

Nara Sumber:

https://tirto.id/ayat-al-quran-tentang-kejujuran-sikap-siddiq-di-al-ahzab-at-taubah-gkU8

https://m.oase.id/read/wY14Pw-baca-5-ayat-ini-saat-kamu-merasa-putus-asa

https://www.republika.co.id/berita/r5joes430/said-nursi-sebut-enam-penyakit-yang-buat-umat-islam-tertinggal