سْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Kamis, 24 November 2022

Pelopor Perubahan Peradaban Bangsa

 

"Pendidikan merupakan pintu peradaban dunia. Pintu tersebut tidak akan terbuka kecuali dengan satu kunci. Yakni, seorang atau sosok guru yang peduli dengan peradaban dunia" begitulah salah satu kata mutiara yang sering kita dengar Ucap Eddy Kurniwan S.Sos.

Bila kita renungkan sejenak mengingat sejarah perjuangan di masa/era penjajahan, terdapat banyak sosok para pahlawan yang luar biasa dedikasinya demi kepentingan bangsa dan negara. Karakter kepahlawanan mereka dibentuk melalui proses pendidikan yang mengintegrasikan aspek pengetahuan dengan semangat memberikan manfaat bagi sesama. Di balik kisah kepahlawanan itu terdapat para guru yang berperan besar di dalamnya. Ibarat lilin yang menyalakan cahayanya di tengah pekatnya kegelapan, mereka datang dengan tujuan mulia ingin mengangkat peradaban bangsa Indonesia bahkan bisa ke peradaban umat manusia. Guru bagai pelita dalam kegelapan.

 "suatu bangsa tidak akan maju sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya." Maka awal kebangkitan suatu bangsa harus dimulai dengan mencetak guru-guru yang suka berkorban. Guru yang dimaksud Mohammad Natsir di sini bukan sekadar pengajar dalam kelas formal. Sejatinya guru merupakan para pemimpin, orangtua, dan juga pendidik. Guru adalah pelopor perubahan peradaban bangsa. Guru adalah teladan, digugu, dan ditiru. Negara Jepang bangkit dari kehancuran setelah kalah dalam perang dunia ke-2 akibat  kota Hirosima dan Nagasaki di Bom Atom oleh sekutu, cepa bangkit disebabkan masih adanya para guru yang cepat bangkit mendidik para anak didiknya.

Guru yang paling menginspirasi itu bukan pada guru yang menyampaikan ilmunya kemudian muridnya menerima dan melaksanakan sesuai dengan penyampaiannya. Tapi guru yang menyampaikan ilmunya kemudian muridnya mengembangkan ilmu tersebut menjadi karya yang nyata. Menggandeng tangan, membuka pikiran, menyentuh hati, dan membentuk masa depan. Seorang guru berpengaruh selamanya, ia tak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir. Jika prasyarat kebaikan dipenuhi oleh seorang guru sebagai materi yang diajarkan, maka ganjaran kebaikan yang tak terputus akan menjadi sumber kebahagiaan saat berjumpa dengan Allah. Karena salah satu yang akan kita bawa setelah mati adalah ilmu yang bermanfaat.

**eka


0 komentar:

Posting Komentar